Jumat, 12 Desember 2008

Menumbuhkan Minat Baca

Minat baca rendah. Benarkah? Membaca hendaknya menjadi kebutuhan semua orang, terutama siswa dan mahasiswa, guru dan dosen. Membaca sebuah buku, ibaratnya bertanya dan belajar kepada guru/dosen. Membaca untuk pemahaman suatu konsep sangat penting untuk melatih kreativitas pikiran. Pada umumnya, siswa/mahasiswa lebih suka dijelaskan daripada membaca untuk memahami sesuatu konsep yang mereka sedang pelajari. Jika paradigma ini tidak digeser, cenderung menumbuhkan sikap pasif dari siswa/mahasiswa. Pada hal, paradigma pembelajaran saat ini menekankan siswa/mahasiswa sebagai pusat (student centered). Namun, masih kebanyakan guru/dosen lebih suka mengajar. Penomena ini cenderung membunuh kreativitas siswa/ mahasiswa untuk menggali pengetahuannya melalui membaca buku. Untuk itu, sangat penting guru/dosen menciptakan situasi agar siswa/mahasiswa terdorong untuk membaca buku. Salah satu langkah adalah menerapkan pembelajaran mandiri yang terstruktur.
Bagi siswa/mahasiswa yang tidak terlalu suka membaca, hendaknya melatih diri membaca apa saja yang paling menarik dahulu, seperti ceritra yang sangat dekat dengan kehidupan diri pribadi. Setelah minat baca tumbuh, alihkan ke materi pelajaran yang mudah dipahami. Selanjutnya, jaga kebiasaan membaca itu, dengan jalan membaca apa saja, misal: koran, majalah, jurnal, dll. Lama-kelamaan, membaca akan menjadi kebutuhan. Dan selanjutnya, kebiasaan membaca agar ditularkan kepada orang lain di sekelilingnya, sehingga minat baca rendah di kalangan siswa/mahasiswa tidak lagi menjadi wacana. Ok...!

Tidak ada komentar: